Monday, October 09, 2006

Sepenggal lagu lama yang sajaknya tiba-tiba terbesit di benakku. “DIA ada di mana-mana. DIA ada di dalam jiwa.”

Sedetik lalu kehampaan menyerangku saat Ibu bercerita dengan haru tentang kesuksesan sorang teman kecilku. Menorehkan setitik rasa iri yang membuat darahku berdesir. Membuatku kembali melangkan pikiran kepada teman-temanku, semuanya sukses. Paling apes juga mereka berhasil mendapatkan beasiswa ke luar negri melanjutkan studinya. Lebih dalam lagi aku mengingat orang-orang yang pernah kukenal, mereka telah menjelma menjadi orang-orang yang sukses.

Lalu aku? Tak lebih dari seorang manusia yang tak berguna. Mengais, mencoba menatap matahari yang tak pernah berani benar-benar kutatap.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home