Wednesday, June 28, 2006

Bola-bola-bola


Aku menyambut bulan Juni kali ini lebih bersemangat dari biasanya, pasalnya bulan ini digelar pesta dunia empat tahunan. Ya, apalagi kalau bukan World Cup alias Piala Dunia. Wuiihh saking bersemangatnya, aku sudah jauh-jauh hari membeli kaos tim sepak bola kesayanganku. Tapi, sayangnya ukuranku tidak ada. Alhasil aku membeli dua kaos dengan ukuran yang sedikit sempit dan satu lagi yang agak kebesaran.

Istimewanya, pembukaan World Cup tahun ini bertepatan dengan ulang tahunku dan aku merasa menjadi bagian dari sejarah piala dunia. Makanya, kegembiraanku saat itu berlipat-lipat. Singkat kata, aku mengalami euforia yang sedikit berlebihan saat itu.

Begadang tiap malam seperti telah menjadi bagian dari hidupku. Bola-bola-bola. Tiap kali menonton kesebelasan favoritku, aku tak pernah absen memakai kaos bolaku yang kesempitan. "Ah cuma di rumah ini kok, gak ada yang liat!", pikirku. Uniknya, setiap aku memakai kaos itu tim favoritku akan bermain sangat cantik. Akhirnya, kebiasaan itu menjadi sebuah ritual wajib yang selalu kulakukan tiap kali nonton bola.

Suatu hari, aku dan teman-temanku janjian pake kaos bola bareng ke kantor. Sekedar merasakan semarknya piala dunia. Kali itu aku memakai kaos bola bertuliskan nama negara yang kudung dengan ukuran yang lumayan pas, kaos itu hadiah ulang tahunku dari teman-teman sekantor. Seperti biasanya cewek-cewek yang suka 'agak centil' kami foto-foto bersama. tiba-tiba salah seorang teman sekantorku yang laki-laki berteriak "Gua nggak suka cewek-cewek sok ngerti bola pake-pake kaos bola. Emangnya lo ngerti bola apa? bisa gitu main bola? cuma karena tampangnya aja kan? emang loe bisa?" Mendengar ucapan itu teman-temanku langsung bereaksi, marah dan berteriak. Aku sendiri cuma diam saja, tak peduli. Aku suka bola, aku senang nonton bola, meskipun aku tak bisa main bola. Sejak sebelum masuk TK aku sering ikut ayahku nonton bola di stadion. Bahkan, belakangan ini pun aku sempat nonton bola di lebak bulus berhimpitan dengan para JakMania. Meskipun nggak ikutan sewot, tapi suka atau pun tidak di musim piala dunia ini banyak kok orang yang tiba-tiba jatuh cinta pada bola. Lalu, apakah mereka salah bila mereka sekedar turut merasakan euforia piala dunia yang empat tahun sekali ini?

Buatku sih semua sah-sah saja. SUka karena pemain yang keren, tau apa pun itu tak jadi soal. Lagi pula bukankah itu hak mereka untuk memakai pakaian apa pun yang mereka suka. Tak harus menjadi fans fanatik bukan untuk bisa pakai kaos bola? Satu hal lagi, yang penting buatku tim favoritku sudah lewat 16 besar dan bakalan maju ke 8 besar. Aku berharap mereka bisa menjadi juara itu saja!

Aku Ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat disampaikan kayu kepada api
yang membuatnya tiada

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada

Sapardi Djoko Damono

Pada sebuah senja

Menapaki waktu dan menjejaki ribuan menit ternyata tak segampang aganku. Sore ini aku kembali mencoba menjejaki waktu. Menandai dalam setiap jengkalnya dengan langkah yang mungkin akan membuatnya lebih berarti.

Merindukanmu lagi. Membawa kenanganmu kembali hadir di sini. tak peduli itu sampah atau pun indah. Semua berarti bagiku.

Kehilanganmu tak akan membuatku terjatuh, toh aku cukup tahu kau mencintaiku. Dengan semua isyarat mata mu yang kau kirimkan untukku, semua sudah terjawab.

kau merindukanku

Senja kali ini kau tak ada di sini. Menemaniku menghabiskan hari menunggu kelam.

Senja ini aku tinggal sendiri. Menghitung detik yang yang tak pernah bertitik.